Pada hari Minggu (6/8/2017), di lokasi Kemang waktu acara 12th Anniversary Fitness First, Fadli menjelaskan kalau dirinya pernah coba menjaga kakinya. Bahkan juga, ia telah melalui sistem rekonstruksi kaki kirinya sepanjang 6 bulan. "Saat itu sudah rekonstruksi 6 bulan, kaki saya sudah berbentuk lagi, tulangnya yang sempat rusak 12 bagian sudah nyambung. Tapi tendonnya sudah ancur jadi physically ada tapi ga berfungsi," tutur pria yang saat ini berusia 33 tahun. Untuk jalan juga Fadli waktu itu masih tetap memerlukan tongkat walau telah lakukan rekonstruksi kaki kirinya. Pada akhirnya, Fadli jadi terasa kalau kaki kirinya yang telah kembali normal dengan bentuk malah buat ia menjumpai kesusahan. Singkat cerita, ia mengambil keputusan untuk melakukan amputasi. Sesudah amputasi, dirinya terasa dapat melakukan aktivitas tambah baik. Sesudah amputasi, Fadli juga melalui fase yg tidak mengenakan. "Saya bed rest satu tahun. Saya berpikir ga bisa terus begini dan saya ingin memperbaiki kualitas hidup saya yang saat itu berat badan saya mulai naik, saya merasa kurang fit," katanya. Ia juga coba berolahraga sepeda karena di rasa paling pas untuk dia. Sebab, sepada cuma memerlukan kayuhan serta kemampuan kaki kirinya yang kurang dapat dibantu dengan ayuhan dari kaki kanannya. Ini ia kerjakan untuk melatih supaya makin kuat. Tidak gampang awalannya, ia mesti membiasakan diri dengan luka lecet waktu bersepeda sampai lukanya jadi kering. Mengakibatkan, pada awalannya ia kesusahan untuk mengerjakannya dengan teratur. Tetapi, lambat naun dia kembali punya kebiasaan serta dapat mengerjakannya dengan terjadwal. "Saya bersepeda, ketika mendapatkan feelnya kembali (semangat olahraga), saya latihan dulu lagi sampai akhirnya jadi atlet sepeda," kisahnya dengan senyum merekah. Karena tekadnya untuk menangani problem yang ada dan support dari keluarga, tim balapnya terdahulu dan dari Fitness First, Fadli pada akhirnya berhasil jadi perwakilan dalam Sea Games 2017 serta Paralympic Games Tokyo 2020 dengan cabang bersepeda. Pada rekan-rekan dengan nasib sama Fadli juga menitipkan pesan. "Setiap orang pasti punya masalah, ada yang ditinggal keluarga atau kehilangan harta. Musibah saya kehilangan anggota tubuh. Lihat ke bawah dan fokus pada masa depan. Jangan mikir begini begitu karena cuma ada penyesalan dan kita pasti ga punya power untuk langkah ke depan," katanya. Saat ini, Fadli mengakui terasa lebih bugar, bahkan juga lebih bugar dibanding saat ia belum juga lakukan berolahraga sepeda. Ia juga bersukur karna dengan berolahraga sepeda ia jadi lebih produktif serta bukan sekedar berdiam diri dirumah. Wah, semangat selalu ya Fadli.
0 Comments
Your comment will be posted after it is approved.
Leave a Reply. |
Archives
February 2018
Categories |